Halal Hunter Wajib Tahu ! Berikut 8 Cara Memeriksa Produk Halal di Pasar
Bagi konsumen Muslim, memilih produk yang sesuai dengan syariat Islam adalah hal yang sangat penting, terutama saat membeli makanan, minuman, kosmetik, dan produk rumah tangga lainnya. Salah satu cara untuk memastikan bahwa produk tersebut aman dikonsumsi atau digunakan adalah dengan memeriksa kehalalan produk. Namun, dengan banyaknya produk yang beredar di pasaran, bagaimana kita bisa yakin bahwa sebuah produk benar-benar halal?
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk memeriksa kehalalan produk di pasar, sehingga Anda dapat berbelanja dengan lebih tenang dan yakin.
1. Periksa Label Halal Resmi
Langkah pertama dan paling mudah untuk memeriksa apakah sebuah produk halal adalah dengan melihat apakah produk tersebut memiliki label sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh lembaga resmi. Di Indonesia, lembaga yang berwenang untuk memberikan sertifikasi halal adalah Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Jika produk memiliki logo halal yang sah dari BPJPH, Anda bisa lebih yakin bahwa produk tersebut telah melalui proses audit yang sesuai dengan standar halal.
Pastikan logo halal yang tercantum asli dan berasal dari lembaga yang diakui. Di negara lain, Anda mungkin perlu mencari logo dari lembaga sertifikasi halal yang diakui, seperti JAKIM di Malaysia atau HFA di Inggris.
2. Baca Daftar Bahan-Bahan
Selain memeriksa label halal, penting juga untuk membaca daftar bahan-bahan yang tertera pada kemasan produk. Beberapa bahan yang sering kali menjadi perhatian konsumen Muslim meliputi:
- Gelatin: Gelatin bisa berasal dari sumber hewani seperti babi atau sapi. Jika asal usul gelatin tidak disebutkan, lebih baik hindari produk tersebut.
- Emulsifier (Pengemulsi): Bahan ini bisa berasal dari lemak hewan, jadi pastikan tercantum sumbernya.
- Alkohol: Beberapa produk makanan, minuman, dan kosmetik mengandung alkohol, yang bisa berasal dari proses fermentasi. Pastikan kadar alkohol dalam produk, terutama kosmetik, sesuai dengan batas yang diperbolehkan.
- Lecithin: Lecithin biasanya berasal dari telur atau kedelai, tetapi bisa juga dari sumber hewani, yang memerlukan pengecekan lebih lanjut.
3. Gunakan Aplikasi Sihalal
Di era digital ini, banyak aplikasi yang bisa membantu konsumen Muslim memeriksa kehalalan produk. Di Indonesia, Anda bisa menggunakan aplikasi seperti Sihalal dari BPJPH, yang memungkinkan pengguna untuk memindai barcode produk dan melihat status sertifikasi halalnya. Aplikasi ini sangat berguna saat Anda berbelanja di supermarket dan tidak yakin dengan kehalalan produk yang Anda lihat.
Beberapa aplikasi global lainnya juga bisa digunakan, terutama jika Anda berada di luar negeri. Aplikasi ini memudahkan Anda mendapatkan informasi cepat tentang status halal suatu produk.
4. Cek di Situs Resmi Lembaga Halal
Jika Anda tidak menemukan label halal pada produk, Anda bisa langsung mengunjungi situs web resmi lembaga sertifikasi halal, seperti BPJPH atau Majelis Ulama Indonesia (MUI). Biasanya, situs web tersebut menyediakan daftar produk dan perusahaan yang sudah mendapatkan sertifikasi halal.
Anda juga dapat menghubungi produsen atau distributor langsung untuk menanyakan status halal produk mereka. Produsen yang sudah memiliki sertifikasi halal biasanya dengan senang hati menyediakan informasi tersebut.
5. Hati-hati dengan Produk Impor
Produk impor sering kali menjadi perhatian khusus bagi konsumen Muslim. Produk yang diimpor dari negara-negara non-Muslim mungkin tidak secara otomatis memiliki sertifikasi halal. Oleh karena itu, lebih berhati-hati saat membeli produk impor, terutama makanan, minuman, dan kosmetik. Pastikan produk tersebut sudah melewati proses sertifikasi halal, atau cari produk alternatif yang sudah jelas status kehalalannya.
6. Hindari Bahan Tambahan yang Tidak Jelas
Bahan tambahan makanan, seperti pengawet, pewarna, atau perasa, sering kali memiliki nama kimia yang sulit dipahami. Jika Anda tidak yakin dengan salah satu bahan, ada baiknya melakukan riset lebih lanjut. Beberapa bahan tambahan yang sering kali menjadi perhatian adalah:
- E471: Pengemulsi yang bisa berasal dari lemak hewani atau nabati. Jika tidak disebutkan sumbernya, lebih baik hindari.
- E120: Pewarna yang berasal dari serangga (cochineal) dan dianggap tidak halal.
- Monogliserida dan digliserida: Bahan ini juga bisa berasal dari lemak hewani.
7. Waspadai Produk yang Mengandung Alkohol
Produk makanan dan minuman tertentu, seperti permen, cokelat, atau saus, kadang-kadang mengandung alkohol dalam jumlah kecil. Begitu juga dengan beberapa produk kosmetik, seperti parfum dan toner wajah. Dalam hal ini, konsumen perlu waspada terhadap produk yang mengandung alkohol, terutama yang tidak jelas sumbernya.
Di Indonesia, terdapat regulasi yang ketat terkait kadar alkohol yang diperbolehkan dalam produk makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh konsumen Muslim. Pastikan produk yang Anda beli mematuhi regulasi tersebut.
8. Memahami Sertifikasi Halal Luar Negeri
Jika Anda berbelanja produk impor, perhatikan bahwa beberapa negara memiliki lembaga sertifikasi halal yang berbeda. Sertifikasi halal di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia diakui di Indonesia, tetapi sertifikasi dari negara lain mungkin memerlukan pengecekan lebih lanjut. Jadi, jika Anda berbelanja produk impor, pastikan sertifikasi halal tersebut diakui oleh otoritas di Indonesia.
Kesimpulan
Memastikan kehalalan produk yang Anda konsumsi atau gunakan memerlukan perhatian dan ketelitian. Selain memeriksa label halal, Anda juga harus memperhatikan daftar bahan, menggunakan aplikasi halal, dan melakukan riset tambahan jika diperlukan. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat berbelanja dengan lebih yakin dan memastikan bahwa produk yang Anda beli sesuai dengan prinsip halal.