5 Tips Jitu Lolos Sertifikasi Halal Self Declare: Panduan Lengkap untuk UMKM
Memiliki sertifikat halal bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi UMKM yang ingin naik kelas. Sertifikat ini adalah kunci untuk membuka kepercayaan konsumen dan memperluas jangkauan pasar. Kabar baiknya, pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah menyediakan jalur Sertifikasi Halal Self Declare, sebuah solusi yang lebih mudah dan gratis bagi para pelaku usaha mikro dan kecil.
Namun, "mudah" bukan berarti tanpa persiapan. Banyak pelaku usaha yang masih gagal karena melewatkan detail-detail penting.
Agar proses pengajuan Anda berjalan lancar dan berhasil, mari simak 5 tips jitu lolos sertifikasi halal self declare berikut ini.
Apa Itu Sertifikasi Halal Self Declare?
Sebelum masuk ke tips, penting untuk memahami intinya. Sertifikasi Halal Self Declare adalah program sertifikasi halal yang didasarkan pada pernyataan mandiri dari pelaku usaha mengenai kehalalan produknya. Proses ini wajib didampingi oleh seorang Pendamping Proses Produk Halal (Pendamping PPH) yang akan memverifikasi pernyataan Anda.
Program ini khusus ditujukan bagi UMKM dengan kriteria:
Produk tidak berisiko atau menggunakan bahan yang sudah dipastikan kehalalannya.
Proses produksi bersifat sederhana dan dipastikan tidak terkontaminasi bahan haram/najis.
Jika usaha Anda memenuhi kriteria ini, Anda berada di jalur yang tepat!
Tips 1: Pahami Kriteria dan Siapkan Dokumen Sejak Awal
Kegagalan sering kali berawal dari persiapan yang kurang matang. Sebelum memulai pendaftaran di aplikasi SIHALAL, pastikan Anda sudah menyiapkan segalanya.
Nomor Induk Berusaha (NIB): Ini adalah syarat mutlak. Pastikan NIB Anda masih aktif dan data usahanya sesuai dengan produk yang akan didaftarkan. Jika belum punya, urus segera melalui sistem OSS (Online Single Submission).
Data Pelaku Usaha: Siapkan KTP dan data diri yang valid.
Nama dan Jenis Produk: Pastikan nama produk tidak mengandung unsur yang diharamkan, berbau maksiat, atau nama-nama setan (contoh: "Es Kopi Iblis," "Mie Jablay").
Daftar Bahan: Buat daftar semua bahan yang digunakan dalam produk Anda, termasuk bahan penolong (misalnya minyak untuk menggoreng atau air untuk adonan).
Pro Tip: Buat sebuah folder khusus di komputer atau map fisik untuk menyimpan semua dokumen ini. Keteraturan adalah kunci kelancaran.
Tip 2: Pastikan Bahan Baku 100% Halal dan Terbukti
Inilah inti dari proses self declare. "Pernyataan" Anda harus didukung oleh bukti bahwa semua bahan yang digunakan adalah halal.
Gunakan Produk Berlogo Halal: Cara termudah adalah menggunakan bahan-bahan (tepung, gula, minyak, penyedap rasa, dll.) yang sudah memiliki logo Halal Indonesia atau MUI.
Cek "Positive List": BPJPH memiliki daftar bahan yang tidak kritis (sering disebut positive list) seperti hasil pertanian segar (buah, sayur, umbi), air, atau bahan tambang tertentu yang tidak perlu sertifikat halal.
Hindari Bahan Rawan (Syubhat): Untuk jalur self declare, hindari bahan-bahan yang memiliki titik kritis haram yang kompleks, seperti gelatin, perisa (flavour) yang tidak jelas sumbernya, atau shortening yang mengandung emulsifier hewani. Fokus pada bahan-bahan yang status kehalalannya sudah pasti.
Ingat: Pendamping PPH akan memverifikasi setiap bahan yang Anda daftarkan. Ketidakjujuran atau ketidaktahuan di tahap ini bisa langsung menyebabkan penolakan.
Tip 3: Jaga Kebersihan dan Kesederhanaan Proses Produksi
Proses Produksi Halal (PPH) adalah pilar kedua setelah bahan. Anda harus bisa menjamin bahwa proses pembuatan produk Anda:
Bebas dari Kontaminasi Najis: Pastikan tempat produksi, peralatan (panci, pisau, wadah), dan fasilitas penyimpanan terpisah dari bahan atau produk non-halal. Jika Anda juga memproduksi produk non-halal, pastikan fasilitasnya benar-benar terpisah dan tidak ada kemungkinan kontaminasi silang.
Proses yang Sederhana: Self declare ditujukan untuk produksi sederhana. Artinya, tidak melibatkan proses bioteknologi kompleks atau co-fermentasi yang bisa menghasilkan produk samping non-halal. Contoh proses sederhana: mencampur, mengaduk, menggoreng, memanggang, mengemas.
Pendamping PPH mungkin akan melakukan kunjungan untuk melihat langsung proses produksi Anda. Jadi, apa yang Anda nyatakan harus sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Tip 4: Pilih dan Bekerja Sama dengan Pendamping PPH yang Kompeten
Pendamping PPH adalah sahabat Anda dalam proses ini. Mereka bukan auditor yang mencari-cari kesalahan, melainkan pemandu yang membantu Anda memenuhi standar.
Cara Menemukan Pendamping PPH: Anda bisa mencarinya melalui Lembaga Pendamping Poroses Produk Halal atau bisa di www.bikinhalal.com
Jadilah Proaktif dan Kooperatif: Siapkan semua data yang diminta. Saat pendamping bertanya atau memberikan masukan, dengarkan baik-baik. Mereka sudah dilatih untuk mengetahui detail-detail yang sering terlewat oleh pelaku usaha.
Jujur: Sampaikan kondisi usaha Anda apa adanya. Jika ada bahan yang Anda ragukan, lebih baik diskusikan dengan pendamping daripada menyembunyikannya. Mereka akan membantu mencarikan solusi atau bahan alternatif yang statusnya sudah jelas halal.
Tip 5: Jujur dan Teliti Saat Mengisi Data di SIHALAL
SIHALAL adalah gerbang terakhir pengajuan Anda. Kesalahan kecil dalam pengisian data bisa menghambat proses verifikasi.
Isi dengan Data Sebenarnya: Jangan mengarang atau menebak-nebak, terutama pada bagian daftar bahan dan alur proses produksi.
Periksa Ulang (Double-Check): Sebelum menekan tombol "kirim", baca kembali semua data yang sudah Anda masukkan. Pastikan tidak ada salah ketik pada nama, alamat, atau detail produk.
Simpan Bukti Pengajuan: Ambil tangkapan layar (screenshot) atau catat nomor registrasi setelah pengajuan berhasil dikirim. Ini berguna untuk melacak status pendaftaran Anda.
Kesimpulan: Persiapan Matang adalah Kunci Keberhasilan
Sertifikasi Halal Self Declare adalah kesempatan emas bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing. Prosesnya yang lebih sederhana dan gratis menjadi jembatan bagi Anda untuk meraih kepercayaan pasar yang lebih luas.
Dengan mengikuti kelima tips di atas—mulai dari persiapan dokumen yang rapi, memastikan kehalalan bahan dan proses, bekerja sama dengan Pendamping PPH, hingga teliti saat mengisi data—peluang Anda untuk lolos verifikasi dan berhasil mendapatkan sertifikat halal akan semakin besar.
Jangan tunda lagi. Mari siapkan usaha Anda, daftarkan produk Anda, dan sambut pasar yang lebih luas dengan bangga melalui Sertifikat Halal.