Jualan Laris Tapi Boncos? Cara Hitung HPP (Food Cost) Restoran Halal yang Benar Agar Margin Aman Saat Bahan Baku Naik

Table of Contents

Ada fenomena aneh yang sering dialami pemilik restoran atau katering pemula: "Antrean pembeli panjang, omset harian jutaan, tapi pas akhir bulan mau belanja bahan lagi, uang di kasir kok habis?"

Dalam istilah bisnis, ini disebut "Jualan Laris tapi Boncos". Penyebab utamanya biasanya bukan karena kurang laku, melainkan karena ada salah satu kesalahan fatal dalam menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) atau Food Cost.

Banyak UMKM menghitung harga jual hanya pakai "Ilmu Kira-kira". Misal: Modal Ayam Rp 10.000, dijual Rp 20.000. Pikirnya untung 100%. Padahal, mereka lupa menghitung minyak goreng, gas, sabun cuci, kemasan, hingga risiko basi (waste).

Sebagai konsultan bisnis yang mendalami Akuntansi Biaya, saya akan membedah cara hitung HPP Restoran Halal yang presisi agar bisnis Anda untung beneran, bukan untung halusinasi.

1. Rumus "Real" HPP Satu Porsi

Jangan hanya menghitung bahan utama. Dalam satu piring Nasi Goreng Ayam, komponen biayanya adalah:

HPP = (Bahan Baku Utama + Bahan Penolong + Packaging + Waste Factor)
  • Bahan Baku: Beras, Ayam, Telur, Minyak, Bumbu, Sambal sachet.
  • Bahan Penolong:  Gas LPG (konversi per jam masak), sabun cuci piring
  • Packaging: Styrofoam/Paper box, sendok plastik, tisu, kantong kresek.
  • Waste Factor (Penting!): Tambahkan 5-10% untuk antisipasi bahan yang tumpah, gosong, atau menyusut saat dimasak.

Jika total HPP ketemu Rp 15.000, dan Anda ingin Food Cost Percentage ideal (biasanya 35-40%), maka harga jual minimal adalah Rp 37.500. Jika Anda jual Rp 20.000, Anda sedang "kerja bakti".

2. Dilema Harga Bahan Baku Halal

Saat Anda memutuskan hijrah ke manajemen Halal (Sertifikasi Halal BPJPH), seringkali ada perubahan HPP.

Contoh Kasus:

  • Dulu beli daging sapi di pasar basah (belum bersertifikat halal) harga Rp 110.000/kg.
  • Sekarang wajib beli di RPH Bersertifikat Halal atau Daging Beku Impor (yang jelas status halalnya), harga Rp 125.000/kg.

Solusinya? Jangan takut menaikkan harga. Gunakan Logo Halal sebagai Value Proposition. Edukasi pelanggan: "Kami menaikkan harga sedikit untuk menjamin ketenangan batin Anda bahwa daging yang kami pakai 100% Halal dan Thoyyib." Pelanggan Muslim yang sadar kualitas pasti loyal.

3. Jangan Hitung Manual ! Gunakan Sistem POS

Menghitung HPP per resep secara manual di kertas sangat rawan salah. Solusi modernnya adalah menggunakan Aplikasi Kasir (Point of Sales) yang memiliki fitur Inventory & Recipe.

Aplikasi seperti Moka POS, Majoo, atau Pawoon memungkinkan Anda memasukkan resep. Setiap kali kasir input "1 Nasi Goreng", sistem otomatis memotong stok beras 200gr, telur 1 butir, dan minyak 50ml.

Di akhir bulan, Anda bisa membandingkan: "Di sistem stok ayam harusnya sisa 5kg, kok di kulkas tinggal 2kg? Kemana 3kg-nya? Dimakan tikus atau dimakan karyawan?" Inilah fungsi Audit Internal.

4. Jebakan Biaya "Tak Terlihat" (Overhead)

Selain bahan makanan, profit Anda sering tergerus oleh biaya operasional yang lupa dihitung:

  • Biaya Gaji Karyawan: Termasuk THR dan tunjangan makan.
  • Sewa Tempat: Bagi biaya sewa tahunan menjadi harian.
  • Marketing: Biaya iklan FB/IG Ads atau potongan komisi GoFood/GrabFood (20%).

Pastikan Margin Laba Kotor (Harga Jual - HPP Makanan) cukup tebal untuk menutupi semua biaya overhead ini dan masih menyisakan Laba Bersih (Net Profit).

Rapikan Dapur & Keuangan Anda

Bisnis kuliner yang sehat adalah yang masakannya enak di lidah, dan laporannya enak dibaca di bank.

Ingin merapikan manajemen resto sekaligus mengurus Sertifikat Halal?

PT. Halal Legal Indonesia siap mendampingi Anda. Kami membantu audit menu, pengecekan supplier bahan baku, hingga strategi manajemen bisnis agar resto Anda siap *scale up*.

 Konsultasi Bisnis Resto Halal
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk edukasi manajemen keuangan dasar. Perhitungan HPP dan struktur biaya dapat berbeda tergantung skala bisnis dan lokasi usaha. PT. Halal Legal Indonesia tidak terafiliasi dengan merek software POS yang disebutkan di atas.